Kamis, 31 Desember 2020

Puisi Pacu Itiak

 

puisi pacu itiak

PACU ITIAK
Karya : Salohot Nasution
 
Takdir telah memilihku menjadi itiak pacuan
Dielu-elukan penonton dan disayang tuan
Jumlah gigi yang ganjil, warna kaki yang sama dengan warna paruh dan sisiak muko pecah
Adalah takdir yang menyeretku menjadi bagian hiburan

Senin, 28 Desember 2020

SARAH

 

cerpen sarah

Antrian di ruang peminjaman buku lumayan panjang, karena pegal berdiri, Robi memilih duduk di sofa yang sudah disediakan. Ruang perpustakaan umum tampak ramai siang itu , banyak mahasiswa baru yang ingin meminjam buku. Seorang gadis tampak keluar dari antrian, ketika hendak memasukkan buku yang dipinjamnya ke dalam tas, sesuatu melayang jatuh tanpa disadarinya. Robi mengambil benda yang terjatuh itu, benda itu ternyata kartu perpustakaan.

Sabtu, 26 Desember 2020

Sepeda Baru

 

sepeda baru

Sepeda Baru

Karya : Salohot Nasution 

 

“Ayah, belikan aku sepeda baru” rengek anaknya

“Tunggu dirimu kelas lima anakku” jawab Ayahnya

Sekarang anak itu kelas empat, setahun lagi ia menunggu

Tak sabar rasanya menunggu, lambat terasa putaran waktu

Selasa, 22 Desember 2020

Mimpi

 

puisi tema mimpi

MIMPI

Karya : Salohot Nasution

 

Pejamkan matamu lalu bermimpilah

Pilih mimpi yang engkau sukai

Dalam bermimpi boleh suka hati

Karena mimpi milik pribadi

Rabu, 16 Desember 2020

Mengenang Jasa Para Pahlawan

 

puisi tema pahlawan

Mengenang Jasa Para Pahlawan

Karya : Salohot Nasution

 

Negeri ini dulu tiada

Lalu mereka menjadikannya ada

Mereka adalah para pahlawan bangsa

Yang kini tinggal pusara

Minggu, 13 Desember 2020

Puisi Tema Kopi

 

kopi dan diri

Kopi dan Diri
Karya : Salohot Nasution
 
Di secangkir kopi
Aku menemukan diri
Diantara manisnya gula
Dan pahitnya kopi

Minggu, 06 Desember 2020

Puisi : Bersatu Dalam Perbedaan

 

puisi bersatu dalam perbedaan

Bersatu Dalam Perbedaan

Karya : Salohot Nasution

 

Dimanakah Indonesia?

Indonesia berada pada ragam bahasa

Yang dituturkan di berbagai daerah

Khazanah bahasa nusantara yang kaya

Minggu, 01 November 2020

Quote Jangan Menyerah

 

quote jangan menyerah

Ketika kesulitan datang menghampiri engkau boleh menangis tapi jangan pesimis, di depan sana terbentang garis finish yang harus engkau tempuh dengan sikap optimis. Kesulitan datang untuk menguji seberapa besar engkau punya nyali untuk mewujudkan mimpi, jangan menyerah pada kesulitan apalagi kalah dengan keadaan sebelum menggapai tujuan. Ketika tujuan telah ditetapkan kerahkan segala kemampuan, baik tenaga maupun pikiran. Tidak ada keberhasilan yang bisa digenggam tanpa perjuangan yang meununtut pengorbanan, oleh karena  itu selalu fokus kepada tujuan yang telah ditetapkan, jangan hiraukan cemoohan yang datang dari kiri-kanan. Lebih baik menerima kegagalan setelah melewati perjuangan daripada hanya bermimpi tanpa pernah berusaha mewujudkannya. Gagal dan berhasil hanyalah defenisi yang diciptakan oleh manusia, karena keberhasilan yang sesungguhnya adalah perjuangan yang ditempuh tanpa kata menyerah.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Menulis Quotes Tema Bebas yang diselenngarakan oleh Komunitas Senja tanggal 28 Oktober 2020

Rabu, 28 Oktober 2020

Quote Tema Kesulitan

 

quote tema kesulitan

Kesulitan yang sering kita keluhkan ternyata banyak melatih kita agar mampu menggunakan akal pikiran

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quote Nasional Tema Bebas yang diselenggarakan oleh Penerbit Kertasentuh tanggal 25 Oktober 2020

Selasa, 06 Oktober 2020

Quote Tema Kekalahan

 

quote tema kekalahan

Kekalahan adalah ruang jeda yang memberikan kesempatan bagi diri untuk belajar lebik baik lagi agar mampu menggapai kemenangan dimasa depan.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quotes Tema Bebas yang diselenggarakan oleh Aksara Kinan tanggal 30 September 2020

Selasa, 08 September 2020

Puisi : Tanya Kepada Kawan

 

Tanya Kepada Kawan

Karya : Salohot Nasution

 

puisi tanya kepada kawan
 

Apa yang engkau temukan dalam perang?

Tidak lain hanya kematian dan kehancuran

Apa yang engkau temukan dalam pertengkaran?

Tidak lain hanya nafsu ingin menang

Minggu, 06 September 2020

Puisi Generasi Anindita

 

puisi tema pramuka

Generasi Anindita

Karya : Salohot Nasution

 

Pada masa yang bergulir tergurat tanya

Akankah zamin ini mendekap jaya?

Seperti zamin digdaya nun jauh di sana

Namun tangannya menggenggam buana

 

Zamin ini kaya limpahan sumber daya

Namun sayang tak sujana mengelola

Di zamin yang gemah ripah loh jenawi

Kesejahteraan masih sekedar ilusi

 

Di pundak generasi mudalah berada masa depan zamin ini

Namun mereka belum mengerti

Masih harus banyak belajar lagi

Perlu wiyata sejak dini

 

Pramuka membina generasi muda Indonesia

Dari siaga hingga pandega dibawah dasadarma

Menjadi pribadi cakap, cinta zamin, beriman serta bertakwa

Generasi penerus yang anindita asa bangsa dan negara

 

Aceh Timur, 27 Agustus 2020

 

Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Tema Pramuka yang diselenggarakan oleh Kata Kunci 2020 tanggal 30 Agustus 2020

Kamis, 27 Agustus 2020

Puisi : Ulang Tahun Tanpa Perayaan

 

Ulang Tahun Tanpa Perayaan

Karya : Salohot Nasution

 

ulang tahun tanpa perayaan

Jam dinding menunjukkan jam 12 malam

Kini usiamu bertambah setahun dari masa silam

Saatnya berbenah diri dari langkah kelam

Menuju masa depan cerah yang akan digenggam

Rabu, 26 Agustus 2020

Quote Bhinneka Tunggal Ika

 

quote bhinneka tunggal ika

Bhinneka Tunggal Ika laksana jambangan bunga, ia menyatukan aneka warna yang berbeda, menghadirkan pemandangan yang sedap dipandang mata, menebarkan aneka aroma yang menggugah rasa.

 

Bhinneka Tunggal Ika laksana kanvas lukisan, ia menyatukan berbagai perbedaan goresan warna sehingga menjadi sebuah lukisan yang indah. Lukisan itu bernama Indonesia, jutaan perbedaan didalamnya menjadi harmoni dalam berbangsa dan bernegara.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quote Nasional Lintas Pulau Tema Bhinneka Tunggal Ika yang diselenggarakan oleh Abiezhian tanggal 20 Agustus 2020

Senin, 24 Agustus 2020

Puisi : Kekayaan Budaya Indonesia

 

Kekayaan Budaya Indonesia

Karya : Salohot Nasution

kekayaan budaya indonesia

 

 

Masakan dari olahan rempah-rempah

Yang rasanya mampu menggoyang lidah

Tersedia dengan melimpah ruah

Bisa dipilih kemana selera tergugah

Kamis, 20 Agustus 2020

Quote Tema Kepergian

 

quote tema kepergian

“Dibalik pahitnya kepergian tersimpan manisnya pertemuan”

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quote Nasional Tema Kepergian yang diselenggarakan oleh Ruuang Rindu tanggal 4 Juli 2020

Rabu, 19 Agustus 2020

Puisi : Manusia Pejuang

 

Manusia Pejuang

Karya : Salohot Nasution

 

manusia pejuang

Detik demi detik hidup manusia adalah perjuangan

Dan setiap manusia adalah pejuang karena dia hidup untuk berjuang

Seorang anak menanggalkan ambisinya lalu mencocokkannya

Dengan puzzle ambisi kedua orang tuanya

Demi mendapat senyuman bangga dari orang tua

Selasa, 18 Agustus 2020

Quote Tema Perjuangan

 

quote tema perjuangan

Sejak corona mewabah perjuangan mencari nafkah semakin susah, namun tidak boleh ada kata menyerah demi melihat senyum anggota keluarga merekah. Selalu ada jalan bagi pejuang nafkah yang tak mengenal kata menyerah.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Challange Quote Writhernity Tema Perjuangan yang diselenggarakan oleh Write Together Community tanggal 12 Agustus 2020

Puisi : Kala Matahari Tak Bersinar Lagi

 

Kala Matahari Tak Bersinar Lagi
Karya : Salohot Nasution
kala matahari tak bersinar lagi

 
Kala matahari tak bersinar lagi
Gelap gulita melanda wajah bumi
Keresahan melanda umat manusia
Salah satu sumber energi telah sirna

Minggu, 16 Agustus 2020

Puisi : Rumah Honai

 

Rumah Honai

Karya : Salohot Nasution

 rumah honai

Di halaman rumah honai aku berdiri

Mata terpukau mengetuk hati

Mencari makna dalam hidup ini

Di dalam kesederhanaan kutemukan arti

Rabu, 12 Agustus 2020

Puisi : Api Yang Tak Lagi Berapi

 Api Yang Tak Lagi Berapi

Karya : Salohot Nasution

 

api yang tak lagi berapi

Api itu pernah berkobar, menyala menyambar-nyambar

Di dada anggota Budi Oetomo, Serikat Islam dan Partai Nasional Indonesia

Nyala api itu lalu menyebar dan membakar

Di dada rakyat Indonesia yang merindukan merdeka

Senin, 10 Agustus 2020

Quote Tema Corona

 

quote tema corona



Corona menyentuh pusat kesadaran bahwa kemajuan peradaban manusia bukanlah apa-apa dihadapan Sang Pencipta. Makhluk kasat mata mampu merobohkan dinding kesombongan manusia yang bangga akan kemajuan peradabannya.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Quote Tema Corona yang diselenggarakan oleh Rex Publishing tanggal 3 Agustus 2020

Jumat, 07 Agustus 2020

Puisi : Sahabat Tapi

 

Sahabat Tapi

Karya : Salohot Nasution

sahabat tapi

 

Wanita itu unik, ia sembunyikan duka hatinya

Tapi semua orang tahu lewat air matanya yang bercerita

Wanita itu unik, ia sembunyikan suka hatinya

Tapi semua orang tahu lewat senyumnya yang berbicara

Puisi : Bocah Piatu

 

Bocah Piatu

Karya : Salohot Nasution

 

bocah piatu

Ia berdiri di gerbang sebuah sekolah dasar

Pemandangan di hadapannya ia tatap dengan nanar

Ketika bocah-bocah seusianya

Mendapatkan ciuman dan pelukan dari ibunya

Puisi : Negeri Yang Indah

 

Negeri Yang Indah

Karya : Salohot Nasution

 

negeri yang indah

Sebuah negeri telah diciptakan oleh Tuhan

Di bawah lautnya Ia titipkan keindahan

Dengan kehadiran terumbu karang dan tumbuhan

Rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan

Kamis, 06 Agustus 2020

Puisi : Cinta Sebening Kaca

 

Cinta Sebening Kaca

Salohot Nasution

cinta sebening kaca
 

 

Udara yang bergerak dengan bebasnya

Engkau tangkap lalu engkau ubah menjadi cinta

Beningnya tetesan embun pagi

Engkau dekap lalu engkau ubah menjadi kasih murni

Puisi : Belajar Takwa Dari Nabi Ibrahim

Belajar Takwa Dari Nabi Ibrahim

Karya : Salohot Nasution

belajar takwa dari nabi ibrahim

 

Ketika Nabi Ibrahim ingin menyembelih Nabi Ismail

Nabi Ismail dengan sabar dan ikhlas menyerahkan diri

Walaupun perintah itu berupa mimpi yang ganjil

Suara keyakinan akan kebenaran menggema kuat di hati

Selasa, 04 Agustus 2020

Puisi : Alarm Telah Dibunyikan

Alarm Telah Dibunyikan

Salohot Nasution

alarm telah dibunyikan
 

 

Alarm telah dibunyikan di lautan

Lewat ombak yang gelisah menawarkan basah

Pada gedung dan rumah-rumah

Juga pada tempat-tempat ibadah

Puisi : Rindu Ayah

Rindu Ayah

Karya : Salohot Nasution

rindu ayah

 

Siang itu aku datang ke pusaramu

Disaksikan matahari yang mengintip malu-malu

Dibawah langit yang sedang berwajah sendu

Diiringi gemuruh dada yang kacau

 

Engkau datang menemuiku sambil tersenyum

Aku menyambutmu dengan senyum terkulum

Ayah bagaimana kabarmu? Aku datang menemuimu

Ini kubawakan bingkisan doa untukmu

 

Kita berdua lalu duduk berdampingan, seperti dulu

Seperti saat engkau istirahat menghilangkan lelahmu

Lalu aku duduk disampingmu, menemani engkau

Menghabiskan bekal makan siangmu

 

Dan kisah-kisahpun mulai didengarkan kembali

Lipatan-lipatan memori dibentangkan kembali

Dalam waktu yang sangat singkat ini

Beragam kisah sudah kita lewati

 

Setelah berkisah engkaupun kembali

Menuju peraduanmu yang terakhir kali

Akupun berpamitan meninggalkanmu sendiri

Melanjutkan perjalanan bersama rindu yang kugenggam ini

 

Aceh Timur, 28 Juli 2020

 

Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi dengan tema Ayah dan Ibu yang diselenggarakan oleh Penerbit Mandiri Jaya Subang pada tanggal 28 Juli 2020


Jumat, 31 Juli 2020

Puisi : Guru Tua

Guru Tua

Salohot Nasution

guru tua

 

Tubuh itu kini telah renta dimakan usia

Namun semangat mengabdinya masih menyala

Setiap hari ia tebar ilmu pengetahuan kepada muridnya

Menghabiskan sisa usia, menjadi guru mulia

 

Ketika muda ia turut serta bergerilya

Mengangkat senjata mengusir penjajah, meraih merdeka

Mengorbankan segala harta yang ia punya

Sekalipun itu harus berpisah nyawa dengan raga

 

Setelah kemerdekaan berhasil digenggam negeri ini

Ia memilih mengajar sebagai jalan berbakti

Menjalani hidup sederhana tanpa mengharapkan materi

Menghidupi keluarga dengan mengolah tanah, menjadi petani

 

Ia abaikan godaan sertifikasi yang menari-nari

Kebahagiaannya bukan pada banyaknya materi

Melainkan pada keberhasilan muridnya meraih mimpi

Semua pengorbanan dan pengabdiannya lahir dari nasionalisme murni

 

Aceh Timur, 24 Juli 2020

 

Puisi di atas masuk Juara Favorit dalam Event Cipta Puisi Abiezhian 2 dengan tema Nasionalisme yang diselenggarakan oleh Abiezhian ( @abiezhian) pada tanggal 27 Juli 2020

juara favorit

 


Senin, 27 Juli 2020

Cerita Anak : Tangan Kanan



Tangan Kanan





Ramlan murid kelas 4 SD, ia bersekolah di SD Merah Putih. Sejak dari kelas 1 sampai ia kelas 4, tidak ada yang mau berteman dengannya. Alasannya karena menurut mereka Ramlan bau, selain itu Ramlan juga memiliki cacat tubuh. Ia tidak memiliki tangan sebelah kanan. Bila dibandingkan dengan orang normal, tangannya hanya sebatas siku.

Bau Ramlan sebenarnya berasal dari oli. Sepulang sekolah ia membantu Ayahnya kerja di bengkel. Walaupun tangannya hanya sebelah tapi Ramlan anak yang rajin membantu orang tua. Ketika bekerja membantu orang tuanya kadangkala Ramlan memegang oli. Karena ia masih kecil, ia belum bisa mencuci bekas-bekas oli itu dengan baik, sementara Ibunya sibuk mengurus ketiga adiknya yang masih kecil. Itulah sebabnya kadang-kadang ia bau oli.

Sedangkan tangan kanannya yang tidak ada, dikarenakan cacat bawaan sejak lahir. Memiliki hanya tangan sebelah kiri, membuat teman-temannya menjauhi dia. Kata mereka Ramlan tidak asyik diajak main. Tidak punya teman membuatnya sedih, tapi ia rajin berdoa semoga Tuhan memberikannya teman yang baik untuknya.

Sepertinya doa Ramlan dikabulkan oleh Tuhan. Hari itu kelas 4 kedatangan murid baru, namanya Rafli. Karena hanya bangku yang disamping Ramlan yang kosong, Rafli menjadi teman sebangku Ramlan. Sejak itu Ramlan dan Rafli bersahabat, mereka selalu bersama ketika pergi sekolah maupun pulang sekolah.

Sejak berteman dengan Rafli, Ramlan sangat senang sekali. Rafli anak yang lumayan pintar, mereka sering belajar bersama. Kadangkala di rumah Rafli, kadangkala di rumah Ramlan, kadangkala di bengkel tempat Ramlan bekerja. Selain pintar, Rafli juga berani dan bisa bela diri.

Pernah waktu itu geng tiga sekawan, Jamal, Riki, dan Harun mengganggu Ramlan. Mereka marah karena Ramlan tidak memberikan PR matematikanya kepada mereka, akhirnya mereka dihukum berdiri selama pelajaran matematika berlangsung, karena tidak mengerjakan PR. Sepulang sekolah mereka menghadang Ramlan dan Rafli yang pulang bersama.

Mereka bertiga ingin memukul Ramlan, karena Rafli ada disitu, Rafli tidak tinggal diam. Katiga anak itu dihajarnya dengan ilmu bela diri yang ia kuasai, walaupun tubuh ketiga anak bandel itu lebih besar darinya. Ketiganya lari terbirit-birit begitu kena pukulan dan tendangan Rafli. Sejak itulah katiga anak itu tidak berani lagi mengganggu Ramlan.

Sebenarnya Rafli juga senang berteman dengan Ramlan. Dari Ramlan ia mendapat pelajaran untuk selalu bersyukur walaupun dalam keadaan kekurangan. Selalu rajin membantu orang tua, walaupun dalam keadaan lelah setelah pulang sekolah. Diam-diam ia mengagumi semangat juang sahabatnya itu.

Walaupun Rafli anak orang berada, ia tak pernah gengsi. Bahkan ia senang membantu Ramlan di bengkel. Jika pelanggan sepi, mereka belajar bersama. Jika pelanggan ramai, mereka saling bekerja sama. Dengan adanya Rafli yang sering membantu Ramlan, seolah-olah ia memiliki kedua tangan yang sempurna. Ia menyebut sahabatnya itu “Tangan Kanan”.

Kebersamaan keduanya berlangsung hingga mereka SMP. Setelah SMP keduanya harus berpisah. Ramlan tidak meneruskan sekolahnya, ia memilih membantu Ayahnya karena adik-adiknya sudah mulai masuk sekolah, jadi butuh banyak biaya. Sedangkan Rafli meneruskan sekolahnya ke SMA di kota.

Walaupun mereka berjauhan, mereka saling berkirim kabar. Rafli menceritakan bagaimana suka duka belajar di SMA dan jauh dari orang tua, sedangkan Ramlan menceritakan situasi yang ia alami di bengkelnya. Saat ini bengkelnya sudah banyak pelanggan, oleh karena itu kadangkala ia harus pulang larut malam. Banyaknya pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan cepat karena ia hanya memiliki sebelah tangan, sedangkan menambah orang kerja mengurangi penghasilan.

Pernah Ramlan sakit selama seminggu, kata dokter karena ia kelelahan. Mendengar sahabatnya sakit, Rafli sangat sedih sekali. Ia teringat ketika ia sakit terkena Demam Berdarah, selama dua minggu ia harus menginap di rumah sakit. Selama dua minggu itu pula Ramlan tidur di rumah sakit menemaninya.

Ia lalu berpikir bagaimana caranya agar bisa membantu Ramlan. Setelah berpikir keras, akhirnya ia menemukan ide untuk membantu sahabatnya itu. Ia akan membuat tangan palsu yang menyerupai tangan asli. Untuk mengerjakan idenya tersebut, Rafli bekerja sama dengan beberapa temannya. Setelah menempuh waktu beberapa bulan selesailah tangan palsu itu, kini saatnya memberikannya kepada Ramlan.

Ketika libur sekolah, Rafli pulang menemui orang tuanya sekaligus memberikan hadiah untuk sahabatnya. Ia datang ke rumah Ramlan ketika sahabatnya itu baru pulang kerja.

Rafli : “Ramlan, aku tidak bisa selamanya menjadi tangan kananmu, oleh karena itu ini keberikan untukmu sebuah tangan, mudah-mudahan bisa bermanfaat untukmu”

Ramlan lalu membuka bungkusan tangan itu, lalu dengan sedikit tergesa ia mencoba tangan kanan pemberian Rafli. Ia sangat senang sekali, tangan itu berfungsi dengan baik layaknya tangan asli. Ia lalu memeluk Rafli.

Ramlan : “Terima kasih banyak, sahabatku”

Rafli : “Sama-sama, sahabatku”

Tiba-tiba Ramlan melepas pelukannya, lalu bertanya dengan wajah yang sangat serius kepada Rafli

Ramlan : “Tapi bukan berarti persahabatan kita sampai di sini kan?”

Rafli : Sambil tersenyum, “bukan, persahabatan kita abadi selama matahari masih menyinari bumi”

Keduanya lalu berpelukan kembali.

Setelah dewasa mereka berdua menjadi orang yang sukses. Ramlan berhasil mengembangkan bengkel peninggalan orang tuanya, sedangkan Rafli berhasil menjadi pengusaha tangan palsu. Kadangkala mereka mengadakan acara amal, membagikan tangan palsu bagi orang yang membutuhkan secara gratis.


Cerita ini diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Cerita Anak yang diselenggarakan oleh Partai Golkar Jawa Timur (@golkarjatim) pada tanggal 24 Juli 2020

Sabtu, 25 Juli 2020

Puisi : Rumah Tempat Kembali

Rumah Tempat Kembali

Karya : Salohot Nasution

rumah tempat kembali

 

Ketika amarah menguasai diri

Ia bantah kedua orang tua yang sedang menasihati

“Aku akan pergi, aku ingin hidup mandiri”

Lalu ia kepakkan sayapnya terbang tinggi

Jumat, 24 Juli 2020

Quote Menuntut Ilmu

 

quote menuntut ilmu

Semangat menuntut ilmu kunci memenangkan persaingan agar diri tidak dipecundangi kemajuan zaman

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Sayembara 100 Quote Terbaik Tema Semangat Menuntut Ilmu yang diselenggarakan oleh Gyfra Publishing tanggal 17 Juli 2020

Kamis, 23 Juli 2020

Puisi : Harapan Bocah Penjual Koran

Harapan Bocah Penjual Koran

Karya : Salohot Nasution

 

harapan bocah penjual koran

 

Dipagi buta yang masih menyisakan gelap

Diantara jutaan pasang mata yang masih terlelap

Engkau bangun untuk mempersiapkan diri

Menjajakan koran yang terbit hari ini

Selasa, 21 Juli 2020

Puisi : Bunga Mawar

Bunga Mawar

Karya : Salohot Nasution

 

bunga mawar

 

Pada warna engkau kabarkan keindahan

Memikat hati, mengalihkan pandangan

Pada warna engkau kabarkan indahnya ciptaan

Yang menggiring insan kepada keagungan Tuhan

Sabtu, 18 Juli 2020

Puisi : Rindu Omelan Ibu

Rindu Omelan Ibu

Karya : Salohot Nasution

rindu omelan ibu

 

Lima tahun yang lalu aku berlalu

Pergi meninggalkan rumah karena sendu

Merasa jengkel mendengar omelan ibu

Yang tak jemu mengingatkan jangan buang-buang waktu

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...