A. Pengertian Prosa
Lama
Prosa lama adalah sebuah karya sastra yang belum
mendapat pengaruh dari kebudayaan barat.
Dengan kata lain prosa lama adalah karya satra asli
Indonesia
Pada awalnya prosa lama ini berbentuk lisan karena waktu itu belum ditemukannya alat tulis menulis.
B. Ciri-Ciri Prosa
Lama
Prosa
lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bahasanya menunjukkan
bentuk-bentuk yang tradisional
Bahasa
yang digunakan dalam prosa lama mempunyai bentuk-bentuk tradisional, antara
lain :
a. Banyak
memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa
Contoh :
harta, syahdan, maka, arkian, sebermula, dan lalu.
b. Banyak
memakai bentuk yang tetap sehingga terdapat banyak pengulangan kata
Contoh :
Kata sahibul hikayat, ada sebuah negeri di tanah Andalas Palembang namanya,
Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak cucu Raja Sultan, Muara Tatang nama
sungainya. (dari Sejarah Melayu)
c. Banyak
memakai bentuk partikel pun dan lah
d. Banyak
memakai kalimat inversi
Contoh :
Syahdan maka bertemulah rakyat Siam dengan rakyat Keling, lalu berperang.
Lalu
diceritakanlah segala kelakuan tuan putri dengan nahkoda itu.
2. Diferensiasi Sedikit
Prosa lama
mempunyai diferensiasi yang sedikit karena perhubungan
beberapa unsur kuat sekali.
3. Statis
Prosa
lama antara satu cerita dengan cerita yang lain mempunyai persamaan baik dari
segi bentuknya, trmanya, maupun pola-pola kalimatnya.
Bahkan
banyak kalimat dan ungkapan yang sama
betul
Contoh
perbandingan Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin, Hikayat
Bangsawan
4. Pokok Cerita
Pokok
cerita prosa lama tentang raja-raja dengan istananya,
pemerintahannya, orang bawahannya, dan lain-lain.
Tidak
pernah menceritakan orang kebanyakan, kalaupun ada, yang diceritakan adalah
orang kebanyakan yang luar biasa.
Misalnya,
orang yang sangat dungu atau yang sangat cerdik dan orang yang selalu malang.
5. Terbentuk oleh masyarakat
dan hidup di tengah-tengah masyarakat
Prosa
lama kebanyakan tidak diketahui siapa pengarangnya.
Karena
prosa lama diceritakan secara turun-temurun
Kalaupun dicantumkan suatu nama, itu
hanya nama penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya.
6. Tradisional
Prosa
lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadikan transisi.
Kalimat-kalimat
dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan
Bahkan
di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.
7. Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Prosa lama yang menceritakan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting
Tidak memperhatikan
perurutan waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis).
Nama-nama
tempat terjadinya perisitiwa juga tidak jelas.
C. Jenis-Jenis prosa
lama
Adapun
jenis-jenis prosa lama sebagai berikut :
1.
Cerita Berbingkai
Cerita
yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.
Contoh:
Kisah 1001 Malam (dari Baghdad), Kisah 1001 Hari (dari Persia)
2.
Dongeng,
adalah suatu cerita yang bersifat khayal.
Dongeng
sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
a.
Dongeng Jenaka
Dongeng
tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik yang dilukiskan secara humor.
Contoh:
Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.
b.
Fabel
Dongeng
yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral
(biasa pula disebut sebagai cerita binatang).
Contoh
: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil
dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan
Burung Centawi, dll.
c.
Legenda
Dongeng
yang menceritakan
tentang terjadinya suatu tempat atau wilayah.
d.
Mite (Mitos)
Dongeng
yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu
benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib.
Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng
Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau
Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, Dewi Sri, dll.
e.
Parabel
Cerita yang
menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan.
Contoh:
Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.
f.
Sage
Dongeng
yang berhubungan dengan sejarah, menceritakan keberanian,
kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
3.
Epos
(Wiracarita)
Cerita yang
menceritakan kisah kepahlawanan (wira berarti pahlawan
dan carita adalah cerita/kisah).
Epos
seringkali dinyatakan dalam bentuk syair.
Beberapa
contoh epos terkenal adalah Ramayana, Mahabharata, Illiad, Odysseus, La Chanson de Roland, La Galigo,
dan Hikayat Hang Tuah.
4.
Hikayat
Cerita
yang menceritakan kehidupan para dewi, peri, pangeran,
putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.
Kesaktian
dan kekuatan luar biasa yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal.
Hikayat banyak mengambil
tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh:
Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra
Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
5.
Kisah
Cerita
yang menceritakan tentang perjalanan atau pelayaran
seseorang dari suatu tempat ke tempat lain.
Contoh:
Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
6.
Pelipur
Lara
Cerita
yang menceritakan tentang kehebatan
seorang kesatria yang fantastik.
Ksatria
yang digambarkan gagah berani dan tampan, di
temani oleh putri-putri cantik dan baik hati.
Cerita
pelipur lara yang telah dibukukan antara lain berjudul Hikayat Malim Demam,
Cerita si Umbut Muda, Hikayat Awang Sulung Merah Muda, Hikayat Anggun Cik
Tunggal dan lain-lainnya.
7.
Sejarah (Tambo)
Cerita yang
isi diambil dari suatu peristiwa sejarah.dan bisa
dibuktikan dengan fakta.
Selain
peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja.
Sejarah
yang berisikan silsilah raja ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang
ditulis tahun 1612.
Sangat menarik, kira-kira kalau novel bisa disebut prosa atau tidak gan?
BalasHapus