Minggu, 25 Maret 2018

7 Jenis Puisi Lama

puisi lama


Puisi merupakan salah satu media yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan.

Pesan tersebut dapat berupa nasihat atau ungkapan pribadi seseorang kepada orang lain.

Puisi berisi kata-kata indah yang disusun sedemikian rupa berdasarkan tema tertentu.

Secara bahasa, kata “Puisi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Poites” yang artinya pembangun, pembuat atau pembentuk.

Puisi merupakan karya sastra yang mementingkan bunyi, struktur dan makna yang ingin disampaikan.

Jadi dapat dikatakan bahwa puisi mewujudkan penggunaan bahasa sebagai sebuah seni yang memiliki kualitas estetika (keindahan).


Puisi Lama adalah puisi yang terikat dengan aturan – aturan yang berkenaan dengan kata, baris, bait, rima dan irama. 


B.  Ciri-Ciri Puisi Lama
Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Puisi lama merupakan puisi rakyat
2.   Pengarang puisi lama sering tidak diketahui, karena tersebar melalui mulut ke mulut.
3.   Puisi lama menggunakan bahasa yang padat dan penuh makna
4.   Puisi lama sangat terikat kepada aturan-aturan berikut :
a)   Jumlah suku kata dalam 1 barisnya
b)   Jumlah kata dalam 1 barisnya
c)   Jumlah baris dalam 1 baitnya
d)   Persajakan (rima)
e)   Irama


C.  Jenis-Jenis Puisi Lama

1.   Syair
2.   Pantun
3.   Seloka
4.   Gurindam
5.   Karmina
6.   Mantra
7.   Talibun
Ketujuh jenis puisi lama tersebut, agar mudah mengingatnya dapat disingkat menjadi Sya Pa Se Gu Ka Ma Ta (syapasegukamata)

Adapun penjelasan dari ketujuh jenis-jenis puisi lama tersebut, sebagai berikut :

1.   Syair

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) syair adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama.

Syair dapat digunakan untuk menyamaikan hal-hal yang berkaitan dengan segala hal

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang syair meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, serta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata syair di atas.

2.   Pantun

Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi.

Awalnya, pantun hanya berupa sebuah ungkapan secara lisan. Namun seiring perkembangan zaman, pantun sudah disajikan dalam bentuk tertulis.

Pantun merupakan salah satu karya sastra jenis puisi lama yang sangat luas dan dikenal dalam bahasa-bahasa nusantara.

Istilah kata “Pantun” berasal dari bahasa Jawa kuno, yakni “tuntun” yang artinya menyusun atau mengatur.

Pada dasarnya, pantun merupakan bentuk karya sastra yang terikat aturan-aturan persajakan serta memiliki rima dan irama yang indah. 

Pantun juga memiliki arti dan makna yang penting.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang pantun meliputi, pengertian, ciri-ciri, jenis dan contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata pantun di atas.

3.   Seloka

Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu klasik yang didalamnya berisikan tentang perumpamaan ataupun pepatah yang mengandung sindiran, ejekan dan juga senda gurauan

Biasanya seloka terdiri atas 2 baris panjang yang dibuat menjadi bentuk 4 baris, umumnya setiap baris terdiri dari 18 suku kata (2x9).

Jika terdiri lebih dari 1 bait, maka terdapat hubungan antara isi dalam setiap baitnya.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang seloka meliputi pengertian, fungsi, ciri-ciri, jenis, serta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata seloka di atas.

4.   Gurindam

Gurindam adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi yang terdiri dari dua baris kalimat yang memiliki rima atau sajak yang sama.

Jumlah suku kata dalam sebuah gurindam biasanya 10 -14 suku kata dalam satu baris.

Gurindam membahas tentang hubungan sebab akibat, biasanya baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang gurindam meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata gurindam di atas.

5.   Karmina

Karmina merupakan jenis pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama dari karmina merupakan sampiran dan baris keduanya merupakan isi dengan pola sajak lurus (a-a).

Karmina biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara langsung. Karmina juga sering disebut dengan “pantun kilat”.

Baris pertama pada karmina merupakan sampiran dan baris kedua berupa isi, setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata dan 4 – 8 kata.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang karmina meliputi pengertian, ciri-ciri, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata karmina di atas.

6.   Mantra

Mantra adalah kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis atau gaib, diucapkan pada waktu dan tempat tertentu yang memiliki tujuan untuk menimbulkan suatu kemampuan tertentu bagi orang yang menggunakan atau mengucapkan mantra tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mantra didefinisikan sebagai susunan kata berunsur puisi (rima dan irama) yang dianggap memiliki kekuatan gaib

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang mantra meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata mantra di atas.

7.   Talibun

Talibun adalah salah satu bentuk puisi lama yang berbentuk seperti pantun.

Talibun sendiri lebih mirip dengan pantun karena memiliki sampiran dan isi.

Setengah dari satu bait talibun merupakan sampiran dan setengahnya lagi adalah isi.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang talibun meliputi pengertian, ciri-ciri, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata talibun di atas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...