Puisi merupakan salah satu media yang sering
digunakan untuk menyampaikan pesan.
Pesan tersebut dapat berupa nasihat atau
ungkapan pribadi seseorang kepada orang lain.
Secara bahasa, kata “Puisi” berasal dari
bahasa Yunani, yaitu dari kata “Poites” yang artinya pembangun, pembuat atau
pembentuk.
Puisi merupakan karya sastra yang
mementingkan bunyi, struktur dan makna yang ingin disampaikan.
Jadi dapat dikatakan bahwa puisi mewujudkan
penggunaan bahasa sebagai sebuah seni yang memiliki kualitas estetika
(keindahan).
Puisi Lama adalah puisi yang terikat dengan aturan – aturan yang
berkenaan dengan kata, baris, bait, rima dan irama.
B. Ciri-Ciri
Puisi Lama
Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Puisi lama merupakan puisi rakyat
2. Pengarang puisi lama sering tidak
diketahui,
karena tersebar melalui mulut ke mulut.
3. Puisi lama menggunakan bahasa
yang padat dan penuh makna
4. Puisi lama sangat terikat kepada
aturan-aturan berikut :
a) Jumlah
suku kata dalam 1 barisnya
b) Jumlah
kata dalam 1 barisnya
c) Jumlah
baris dalam 1 baitnya
d) Persajakan
(rima)
e) Irama
C. Jenis-Jenis
Puisi Lama
Puisilama mempunyai 7 (tujuh) jenis, yaitu :
1.
Syair
2.
Pantun
3.
Seloka
4.
Gurindam
5.
Karmina
6.
Mantra
7.
Talibun
Ketujuh
jenis puisi lama tersebut, agar mudah mengingatnya dapat disingkat menjadi Sya
Pa Se Gu Ka Ma Ta (syapasegukamata)
Adapun
penjelasan dari ketujuh jenis-jenis puisi lama tersebut, sebagai berikut :
1. Syair
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) syair
adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan
bunyi yang sama.
Syair
dapat digunakan untuk menyamaikan hal-hal yang berkaitan dengan segala hal
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang syair meliputi pengertian,
ciri-ciri, jenis, serta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada
kata syair di atas.
2. Pantun
Pantun
adalah jenis puisi lama yang
tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi.
Awalnya,
pantun hanya berupa sebuah ungkapan secara lisan. Namun seiring perkembangan
zaman, pantun sudah disajikan dalam bentuk tertulis.
Pantun
merupakan salah satu karya sastra jenis puisi lama yang sangat luas dan dikenal
dalam bahasa-bahasa nusantara.
Istilah
kata “Pantun” berasal dari bahasa Jawa kuno, yakni “tuntun” yang artinya
menyusun atau mengatur.
Pada
dasarnya, pantun merupakan bentuk karya sastra yang terikat aturan-aturan
persajakan serta memiliki rima dan irama yang indah.
Pantun
juga memiliki arti dan makna yang penting.
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang pantun meliputi, pengertian,
ciri-ciri, jenis dan contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata
pantun di atas.
3. Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu klasik yang
didalamnya berisikan tentang perumpamaan ataupun pepatah yang mengandung
sindiran, ejekan dan juga senda gurauan
Biasanya
seloka terdiri atas 2 baris panjang yang dibuat menjadi bentuk 4 baris, umumnya
setiap baris terdiri dari 18 suku kata (2x9).
Jika
terdiri lebih dari 1 bait, maka terdapat hubungan antara isi dalam setiap
baitnya.
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang seloka meliputi pengertian, fungsi,
ciri-ciri, jenis, serta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada
kata seloka di atas.
4. Gurindam
Gurindam
adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi yang terdiri dari dua baris
kalimat yang memiliki rima atau sajak yang sama.
Jumlah
suku kata dalam sebuah gurindam biasanya 10 -14 suku kata dalam satu baris.
Gurindam
membahas tentang hubungan sebab akibat, biasanya baris pertama merupakan sebab
dan baris kedua merupakan akibat.
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang gurindam meliputi pengertian,
ciri-ciri, jenis, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada
kata gurindam di atas.
5. Karmina
Karmina
merupakan jenis pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama dari karmina
merupakan sampiran dan baris keduanya merupakan isi dengan pola sajak lurus
(a-a).
Karmina
biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara langsung. Karmina juga
sering disebut dengan “pantun kilat”.
Baris
pertama pada karmina merupakan sampiran dan baris kedua berupa isi, setiap
baris terdiri dari 8 – 12 suku kata dan 4 – 8 kata.
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang karmina meliputi pengertian,
ciri-ciri, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata
karmina di atas.
6. Mantra
Mantra
adalah kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis atau gaib,
diucapkan pada waktu dan tempat tertentu yang memiliki tujuan untuk menimbulkan
suatu kemampuan tertentu bagi orang yang menggunakan atau mengucapkan mantra
tersebut.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mantra didefinisikan sebagai susunan kata
berunsur puisi (rima dan irama) yang dianggap memiliki kekuatan gaib
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang mantra meliputi pengertian,
ciri-ciri, jenis, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada
kata mantra di atas.
7. Talibun
Talibun adalah salah satu bentuk puisi lama yang berbentuk
seperti pantun.
Talibun sendiri lebih mirip dengan pantun karena memiliki
sampiran dan isi.
Setengah
dari satu bait talibun merupakan sampiran dan setengahnya lagi adalah isi.
Untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang talibun meliputi pengertian,
ciri-ciri, beserta contohnya, Anda tinggal mengklik link yang ada pada kata
talibun di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar