Minggu, 18 Februari 2018

Seloka : Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya


seloka

Seloka merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu shloka.

Seloka ini umumnya ditulis dalam empat baris atau larik dengan memakai bentuk syair atu pantun. Namun terkadang seloka ini ditulis lebih dari empat baris.

Di dalam Sastra Melayu, seloka termasuk dalam puisi bebas. Dalam seloka terkadang rima bisa muncul tetapi di beberapa seloka tanpa menggunakan rima.

Seloka ini berisi tentang cerita yang dikenal dalam masyarakat Melayu, contohnya seperti Pak Kaduk, Lebai Malang dan lain sebagainya.


Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu klasik yang didalamnya berisikan tentang perumpamaan ataupun pepatah yang mengandung sindiran, ejekan dan juga senda gurauan.

Beberapa pengertian seloka yang disampaikan oleh beberapa ahli, antara lain:
B. Simorangkir : seloka merupakan peribahasa atau pepatah yang di dalamnya diberi sampiran.

Hooykaas : seloka adalah pantun yang didalamnya mengandung ibarat atau kisahan dan berisi nasihat-nasihat.

Amir Hamzah : seloka adalah sebuah pantun yang antara sampiran dan isi terdapat hubungan yang mengandung arti.

Madong Lubis : Seloka merupakan pantun rantai atau pantun berikat

Sabaruddin Ahmad : Seloka merupakan pantun berantai (sama dengan keterangan Madong Lubis)

Sutan Moh. Zain : seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4 baris, 6 baris, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasang (aa, bb, cc, dd). Semua kalimatnya mengandung arti  dan mempunyai hubungan yang logis seperti halnya syair.



1.   Menggambarkan masyarakat yang melahirkannya, yaitu masyarakat yang sangat peduli dengan keharmonisan dan ketatasusilaan.
2.   Mengkritik semua kelakuan negatif anggota masyarakat tanpa harus menyinggung perasaan dari individu yang bersangkutan.
3.   Panduan atau pengajaran bagi anggota masyarakatnya.


1.   Dalam setiap bait terdiri atas 2 baris yang panjang
2.   Dalam setiap baris terdiri dari 18 suku kata (yaitu 2×9 suku kata)
3.   Ada hubungan antara isi bait yang satu dengan isi bait berikutnya
4.   Seloka tidak terikat dengan persajakan
5.   Isi seloka berupa petuah atau nasihat
6.   Pada baris kedua dalam bait terdahulu menjadi baris pertama pada bait berikutnya dan baris keempat dalam
7.   Bait terdahulu menjadi baris ketiga dalam bait berikutnya


1.   Seloka gurau senda : seloka yang isinya tentang senda gurau
2.   Seloka khayal : seloka yang isinya tentang khayalan
3.   Seloka menempelak : seloka yang isinya tentang menempelak
4.   Seloka mengejek : seloka yang isinya tentang ejekan
5.   Seloka nasihat : seloka yang isinya tentang nasihat
6.   Seloka pengajaran : seloka yang isinya tentang pengajaran
7.   Seloka sindiran : seloka yang isinya tentang sindiran



Contoh seloka 4 baris
Contoh 1
Pergi ke pasar membeli nanas
Saat dijalan ketemu trantib
Selalu taatilah lalu lintas
Supaya jadi pengendara yang tertib

Contoh 2
Di Cianjur ketemu Mumu
Setiba ketemu Mumu sudah tak kukuh
Aku masih sayang padamu
Setiba ketemu Mumu sudah tak kukuh

Contoh 2
Ada suatu burung merak                    
Lehernya panjang suaranya serak  
Tuan umpama emas dan perak       
Hati yang mana boleh bertolak    

Contoh 3
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

Contoh 4
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk termangu malam siang
Hingga setampak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

Contoh 5
Lubang digali semakin dalam
Ibu membeli sekilo teri
Saya menangis setiap malam
Berharap abang datang kemari

Contoh 6
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besok nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut.

Contoh 7
Adi bermain memakai topi
Kakak membuat kue di dalam loyang
Dirimu terbawa ke dalam mimpi
Karena engkaulah yang aku sayang.

Contoh 8
Warna merah menghias buku
Indah nian kian kupandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan.



Baik budi emak di randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui


Contoh seloka 8 baris
Contoh 1
Merah-merah buah rambutan
Rambutan matang di keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu sayang

Rambutan matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu sayang
Tersenyum manis kuterima cinta

Contoh 2
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Contoh 3
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan,
Dimana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan,

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan,
Ibu mati bapak berjalan,
Kemana untung diserahkan

Contoh 4
Merah-merah buah rambutan
Rambutan matang di keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu sayang

Rambutan matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu sayang
Tersenyum manis kuterima cinta


Contoh seloka 12 baris:
Contoh 1
Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah

Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria

Robek menganga si kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi

Contoh 2
Jalan-jalan kekota bertemu umi pipik
Naik motor milik si Dahlan
Jadilah pengendara yang baik
Agar selamat sampai tujuan

Naik motor milik si Dahlan
Pergi ke pasar membeli nanas
Agar selamat sampai tujuan
Selalu taatilah lalu lintas

Pergi ke pasar membeli nanas
Saat dijalan ketemu trantib
Selalu taatilah lalu lintas
Supaya jadi pengendara yang tertib


Contoh seloka 16 baris
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampingan dua
Kalau mati kita bersama
Satu kubur kita berdua

Ubu-ubur sampingan dua
Taman melati bersusun tangkai
Satu kubur kita berdua
Kalau boleh bersusun bangkai

Taman melati bersusun tangkai
Tanam padi satu persatu
Kalau boleh bersusun bangkai
Daging hancur menjadi satu

Tanam padi satu persatu
Anak lintah dalam cunia
Daging hancur menjadi satu
Tanda cinta dalam dunia






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...