Kamis, 27 Agustus 2020

Puisi : Ulang Tahun Tanpa Perayaan

 

Ulang Tahun Tanpa Perayaan

Karya : Salohot Nasution

 

ulang tahun tanpa perayaan

Jam dinding menunjukkan jam 12 malam

Kini usiamu bertambah setahun dari masa silam

Saatnya berbenah diri dari langkah kelam

Menuju masa depan cerah yang akan digenggam

Rabu, 26 Agustus 2020

Quote Bhinneka Tunggal Ika

 

quote bhinneka tunggal ika

Bhinneka Tunggal Ika laksana jambangan bunga, ia menyatukan aneka warna yang berbeda, menghadirkan pemandangan yang sedap dipandang mata, menebarkan aneka aroma yang menggugah rasa.

 

Bhinneka Tunggal Ika laksana kanvas lukisan, ia menyatukan berbagai perbedaan goresan warna sehingga menjadi sebuah lukisan yang indah. Lukisan itu bernama Indonesia, jutaan perbedaan didalamnya menjadi harmoni dalam berbangsa dan bernegara.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quote Nasional Lintas Pulau Tema Bhinneka Tunggal Ika yang diselenggarakan oleh Abiezhian tanggal 20 Agustus 2020

Senin, 24 Agustus 2020

Puisi : Kekayaan Budaya Indonesia

 

Kekayaan Budaya Indonesia

Karya : Salohot Nasution

kekayaan budaya indonesia

 

 

Masakan dari olahan rempah-rempah

Yang rasanya mampu menggoyang lidah

Tersedia dengan melimpah ruah

Bisa dipilih kemana selera tergugah

Kamis, 20 Agustus 2020

Quote Tema Kepergian

 

quote tema kepergian

“Dibalik pahitnya kepergian tersimpan manisnya pertemuan”

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Cipta Quote Nasional Tema Kepergian yang diselenggarakan oleh Ruuang Rindu tanggal 4 Juli 2020

Rabu, 19 Agustus 2020

Puisi : Manusia Pejuang

 

Manusia Pejuang

Karya : Salohot Nasution

 

manusia pejuang

Detik demi detik hidup manusia adalah perjuangan

Dan setiap manusia adalah pejuang karena dia hidup untuk berjuang

Seorang anak menanggalkan ambisinya lalu mencocokkannya

Dengan puzzle ambisi kedua orang tuanya

Demi mendapat senyuman bangga dari orang tua

Selasa, 18 Agustus 2020

Quote Tema Perjuangan

 

quote tema perjuangan

Sejak corona mewabah perjuangan mencari nafkah semakin susah, namun tidak boleh ada kata menyerah demi melihat senyum anggota keluarga merekah. Selalu ada jalan bagi pejuang nafkah yang tak mengenal kata menyerah.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Challange Quote Writhernity Tema Perjuangan yang diselenggarakan oleh Write Together Community tanggal 12 Agustus 2020

Puisi : Kala Matahari Tak Bersinar Lagi

 

Kala Matahari Tak Bersinar Lagi
Karya : Salohot Nasution
kala matahari tak bersinar lagi

 
Kala matahari tak bersinar lagi
Gelap gulita melanda wajah bumi
Keresahan melanda umat manusia
Salah satu sumber energi telah sirna

Minggu, 16 Agustus 2020

Puisi : Rumah Honai

 

Rumah Honai

Karya : Salohot Nasution

 rumah honai

Di halaman rumah honai aku berdiri

Mata terpukau mengetuk hati

Mencari makna dalam hidup ini

Di dalam kesederhanaan kutemukan arti

Rabu, 12 Agustus 2020

Puisi : Api Yang Tak Lagi Berapi

 Api Yang Tak Lagi Berapi

Karya : Salohot Nasution

 

api yang tak lagi berapi

Api itu pernah berkobar, menyala menyambar-nyambar

Di dada anggota Budi Oetomo, Serikat Islam dan Partai Nasional Indonesia

Nyala api itu lalu menyebar dan membakar

Di dada rakyat Indonesia yang merindukan merdeka

Senin, 10 Agustus 2020

Quote Tema Corona

 

quote tema corona



Corona menyentuh pusat kesadaran bahwa kemajuan peradaban manusia bukanlah apa-apa dihadapan Sang Pencipta. Makhluk kasat mata mampu merobohkan dinding kesombongan manusia yang bangga akan kemajuan peradabannya.

 

Quote tersebut diikutsertakan dalam Lomba Quote Tema Corona yang diselenggarakan oleh Rex Publishing tanggal 3 Agustus 2020

Jumat, 07 Agustus 2020

Puisi : Sahabat Tapi

 

Sahabat Tapi

Karya : Salohot Nasution

sahabat tapi

 

Wanita itu unik, ia sembunyikan duka hatinya

Tapi semua orang tahu lewat air matanya yang bercerita

Wanita itu unik, ia sembunyikan suka hatinya

Tapi semua orang tahu lewat senyumnya yang berbicara

Puisi : Bocah Piatu

 

Bocah Piatu

Karya : Salohot Nasution

 

bocah piatu

Ia berdiri di gerbang sebuah sekolah dasar

Pemandangan di hadapannya ia tatap dengan nanar

Ketika bocah-bocah seusianya

Mendapatkan ciuman dan pelukan dari ibunya

Puisi : Negeri Yang Indah

 

Negeri Yang Indah

Karya : Salohot Nasution

 

negeri yang indah

Sebuah negeri telah diciptakan oleh Tuhan

Di bawah lautnya Ia titipkan keindahan

Dengan kehadiran terumbu karang dan tumbuhan

Rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan

Kamis, 06 Agustus 2020

Puisi : Cinta Sebening Kaca

 

Cinta Sebening Kaca

Salohot Nasution

cinta sebening kaca
 

 

Udara yang bergerak dengan bebasnya

Engkau tangkap lalu engkau ubah menjadi cinta

Beningnya tetesan embun pagi

Engkau dekap lalu engkau ubah menjadi kasih murni

Puisi : Belajar Takwa Dari Nabi Ibrahim

Belajar Takwa Dari Nabi Ibrahim

Karya : Salohot Nasution

belajar takwa dari nabi ibrahim

 

Ketika Nabi Ibrahim ingin menyembelih Nabi Ismail

Nabi Ismail dengan sabar dan ikhlas menyerahkan diri

Walaupun perintah itu berupa mimpi yang ganjil

Suara keyakinan akan kebenaran menggema kuat di hati

Selasa, 04 Agustus 2020

Puisi : Alarm Telah Dibunyikan

Alarm Telah Dibunyikan

Salohot Nasution

alarm telah dibunyikan
 

 

Alarm telah dibunyikan di lautan

Lewat ombak yang gelisah menawarkan basah

Pada gedung dan rumah-rumah

Juga pada tempat-tempat ibadah

Puisi : Rindu Ayah

Rindu Ayah

Karya : Salohot Nasution

rindu ayah

 

Siang itu aku datang ke pusaramu

Disaksikan matahari yang mengintip malu-malu

Dibawah langit yang sedang berwajah sendu

Diiringi gemuruh dada yang kacau

 

Engkau datang menemuiku sambil tersenyum

Aku menyambutmu dengan senyum terkulum

Ayah bagaimana kabarmu? Aku datang menemuimu

Ini kubawakan bingkisan doa untukmu

 

Kita berdua lalu duduk berdampingan, seperti dulu

Seperti saat engkau istirahat menghilangkan lelahmu

Lalu aku duduk disampingmu, menemani engkau

Menghabiskan bekal makan siangmu

 

Dan kisah-kisahpun mulai didengarkan kembali

Lipatan-lipatan memori dibentangkan kembali

Dalam waktu yang sangat singkat ini

Beragam kisah sudah kita lewati

 

Setelah berkisah engkaupun kembali

Menuju peraduanmu yang terakhir kali

Akupun berpamitan meninggalkanmu sendiri

Melanjutkan perjalanan bersama rindu yang kugenggam ini

 

Aceh Timur, 28 Juli 2020

 

Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi dengan tema Ayah dan Ibu yang diselenggarakan oleh Penerbit Mandiri Jaya Subang pada tanggal 28 Juli 2020


PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...