Guru Tua
Salohot Nasution
Tubuh
itu kini telah renta dimakan usia
Namun
semangat mengabdinya masih menyala
Setiap
hari ia tebar ilmu pengetahuan kepada muridnya
Menghabiskan
sisa usia, menjadi guru mulia
Ketika
muda ia turut serta bergerilya
Mengangkat
senjata mengusir penjajah, meraih merdeka
Mengorbankan
segala harta yang ia punya
Sekalipun
itu harus berpisah nyawa dengan raga
Setelah
kemerdekaan berhasil digenggam negeri ini
Ia
memilih mengajar sebagai jalan berbakti
Menjalani
hidup sederhana tanpa mengharapkan materi
Menghidupi
keluarga dengan mengolah tanah, menjadi petani
Ia
abaikan godaan sertifikasi yang menari-nari
Kebahagiaannya
bukan pada banyaknya materi
Melainkan
pada keberhasilan muridnya meraih mimpi
Semua
pengorbanan dan pengabdiannya lahir dari nasionalisme murni
Aceh
Timur, 24 Juli 2020
Puisi
di atas masuk Juara Favorit dalam Event Cipta Puisi Abiezhian 2 dengan tema Nasionalisme yang
diselenggarakan oleh Abiezhian ( @abiezhian) pada tanggal 27 Juli 2020