Kamis, 01 Agustus 2019

Puisi : Air Mata Mengering

puisi tema bebas

Air Mata Mengering
Karya  : Salohot Nasution

Air mata mengering di zona-zona merah
Ketika peluru dan mortir bersabda
Mayat bergelimpangan tak bernyawa
Air mata tak cukup untuk menangisi kepergian orang-orang tercinta

Burung pemakan bangkai bersorak gembira
Makanan tersedia melimpah dari daging manusia
Tak sempat dikuburkan selayaknya
Karena peluru dan mortir yang tak kunjung reda

Bocah-bocah di zona-zona merah
Bersahabat dengan rasa takut
Bercengkerama dengan malaikat maut
Bermain ditengah ranjau yang siap merenggut nyawa

Mereka sudah lupa rasanya makanan dan minuman
Mereka sudah lupa rasa lapar dan haus
Ketika Ayah dan Ibunya tewas didepan matanya
Mereka perlu suplai air mata karena air mata mereka sudah mengering


Aceh Timur, 23 Juni 2019


Puisi di atas masuk dalam kategori 100 puisi terbaik pada Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Arsha Citra Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...