Kamis, 31 Desember 2020

Puisi Pacu Itiak

 

puisi pacu itiak

PACU ITIAK
Karya : Salohot Nasution
 
Takdir telah memilihku menjadi itiak pacuan
Dielu-elukan penonton dan disayang tuan
Jumlah gigi yang ganjil, warna kaki yang sama dengan warna paruh dan sisiak muko pecah
Adalah takdir yang menyeretku menjadi bagian hiburan
 
Terbang diatas ketinggian 10 sampai 20 meter
Dengan jarak lintasan 800 meter, 1000 meter, 1200 meter dan 1600 meter
Berupaya sebisa mungkin terbang lurus menuju garis finish
Agar aku menjadi pemenang yang disanjung banyak orang
 
Terkadang aku merasa lelah dan ingin berhenti
Namun kedisplinan dan ketekunan tuanku mengurungkan niatku
Lagi pula aku menikmati ketika penonton menyanjungku
Sebagai hewan aku merasa beruntung mendapat perlakuan istimewa
 
Aku hanyalah hewan biasa yang ditakdirkan untuk dimasak
Namun di Pacuan Itiak aku mendapatkan takdirku yang lain
Memberikan hiburan kepada banyak orang, memberikan harapan kemenangan
Yang menjadikanku dikenal di tanah rawa Payakumbuh
 
 Aceh Timur, 22 Desember 2020
 
Puisi tersebut diikutsertakan dalam Payakumbuh Poetry Festival 2020 yang diselenggarakan oleh Komunitas Tanah Rawa tanggal 22 Desember 2020.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...