Minggu, 04 November 2018

Cegah Stunting Pada Anak Dengan PPS (Pola Makan, Pola Asuh, Sanitasi) Di #1000HariPertamaAnanda

cara mencegah stunting

Anak yang sehat adalah dambaan setiap orang tua
Biasanya anak dianggap sehat apabila berat badannya bagus
Anak yang badannya montok ditambah pipinya yang tembam
Memang membuat siapa saja yang melihat jadi gemas
Sehingga tinggi badan anak dikesampingkan

Ternyata, anak sehat bukan hanya dilihat dari berat badannya saja, tetapi tinggi badannya juga
Ketika tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya
Orang tua harus waspada, bisa saja si anak mengalami stunting

Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) disebabkan kekurangan gizi kronis
Stunting membawa dampak yang cukup serius bagi anak, diantaranya :
1.   Pertumbuhan tinggi dan beratnya jauh di bawah rata-rata anak seusianya. 
2.   Kemampuan motoriknya kurang optimal
3.   Kecerdesannya lebih rendah dibanding anak seusianya.
4.   Bisa menyebabkan kematian di usia dini
5.   Setelah dewasa ia mudah terserang penyakit dan berisiko terkena penyakit diabetes, jantung, kanker dan stroke.
6.   Setelah dewasa produktivitasnya rendah

Karena stunting berkaitan dengan produktivitas
Maka masalah stunting bukan hanya mengancam keluarga
Tetapi lebih luas lagi mengancam kesejahteraan negara.
Negara yang penduduknya dengan produktivitas rendah
Akan mengakibatkan pendapatannya juga rendah
Sehingga  akan sulit bersaing dengan negara lain

Mengingat dampak yang ditimbulkan stunting ini cukup besar
Maka diupayakan pencegahannya sedini mungkin
Pencegahan stunting dimulai dari #1000HariPertamaAnanda
Yaitu 1000 hari pertama kehidupan anak, perhitungannya 270 hari masa kehamilan (9 bulan) ditambah 730 hari setelah anak lahir (anak berumur 2 tahun)

Karena stunting subjeknya balita, maka pencegahannya dititik beratkan kepada orang tuanya
Orang tua harus memperhatikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi anaknya
A.  Pola Makan
Pola makan yang harus diperhatikan adalah pola makan ketika ibu masih mengandung anaknya (masa kehamilan)
Selama masa kehamilan ibu harus :
1.   Menjaga Status Gizi Tetap Baik
Kurangnya zat gizi pada ibu selama kehamilan berdampak negatif bagi anak untuk jangka panjang, yaitu menyebabkan kerusakan perkembangan otak, menghambat pertumbuhan fisik, serta lebih rentan untuk terkena infeksi dan penyakit.
2.   Minum Tablet Penambah Darah
Ibu hamil perlu minum penambah darah minimal 90 hari kehamilan
Karena anak dalam kandungan membutuhkan zat gizi serta asam folat
Asam folat ada di :
·        Sayuran hijau (asparagus, bayam, brokoli, selada)
·        Kacang-kacangan (kacang polong, kacang hijau, kacangtanah)
·        Buah-buahan (seperti jeruk, alpukat, buah bit)
·        Gandum
3.   Melakukan Pemeriksaan Kandungan Rutin
Untuk memantau kesehatan ibu dan anak dalam kandungan, ibu melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin


B.  Pola Asuh
Pola asuh ini dilakukan setelah anak lahir. Hal-hal yang harus orang tua lakukan adalah :
1.   Ketika Umur Anak 0-6 Bulan
Ketika umur anak 0-6 bulan orang tua harus :
a.   Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah menempatkan bayi di dada ibu untuk mencari Air Susu Ibu (ASI) secara alami setelah bayi lahir
Tujuannya agar bayi mendapatkan kolostrum, yaitu cairan berwarna kuning kental pada ASI yang keluar pertama.
Kolostrum ini mengandung protein yang tinggi dan rendah gula serta kaya akan senyawa yang bermanfaat bagi tubuh.
Selain itu, kolostrum juga mengandung immunoglobin A, yaitu sebagai antibodi yang dapat mencegah penyakit pada bayi

b.   Memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan lain selama 6 bulan.
ASI mengandung zat gizi yang sempurna sehingga tidak perlu diberi tambahan apapun, kecuali ASI.

2.   Ketika Umur Anak 6 Bulan-2 Tahun
Ketika umur anak 6 bulan-2 tahun orang tua harus :
a.   Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
Pedoman pemberian MP ASI menurut WHO harus memperhatikan jumlah, tekstur, dan frekuensi sesuai dengan umur.
·        Untuk usia 6-9 bulan berikan makanan yang lumat, teksturnya sangat lunak agar bisa dicerna oleh anak seperti bubur susu atau buah yang dilumatkan.
·        Untuk usia 10-12 bulan berikan makanan lembik, teksturnya lebih terlihat namun masih lembik seperti makanan yang diiris atau dipotong seperti tim saring, nasi tim, buah, atau biskuit.
·        Untuk usia 13-24 bulan mulai diperkenalkan makanan keluarga
b.   Memantau Berat Badan dan Panjang Badan Anak
Membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangan berat badan dan panjang badan anak
Hal ini membantu orang tua mengetahui status gizi anak serta dapat membantu mendeteksi dini gangguan pertumbuhan pada anak.
c.   Memberikan Vitamin A dan Imunisasi Sesuai Jadwal.
Vitamin A dan imunisasi berfungsi meningkatkan sistem imun tubuh dan mencegah infeksi, yang merupakan penyebab langsung stunting.
Vitamin A (bulan Februari dan Agustus) dan imunisasi bisa ibu dapatkan di Posyandu

C.  Sanitasi
Sanitasi berkaitan dengan pola hidup bersih keluarga. Yang harus orang tua lakukan adalah :
1.   Menjaga Kebersihan Tangan
Orang tua membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
Dan mengajarkan kebiasaan ini kepada anaknya
2.   Menjaga Kebersihan Peralatan Makan Anak
Orang tua mencuci tangan dengan sabun ketika menyiapkan dan pada saat memberi makan anak
Serta menggunakan peralatan makan yang bersih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...