Minggu, 02 Desember 2018

Marimas Ecobrick, Mengubah Sampah Plastik Menjadi Menarik

marimas ecobrick

Banyak produsen yang menggunakan kemasan plastik untuk produknya. Hal ini dikarenakan kemasan plastik memiliki keunggulan diantaranya : desainnya yang menarik sehingga konsumen tergoda untuk membelinya, mampu melindungi produk saat pengiriman, mampu mengawetkan produk, memudahkan konsumen untuk membawanya, dan lain sebagainya

Namun dibalik keunggulannya tersebut kemasan plastik memiliki kekurangan yaitu susah diurai. Hal inilah yang membuat sampah plastik mudah kita temukan dimana-mana. Hampir semua tempat ada sampah plastiknya, di pekarangan rumah, di halaman sekolah, di pinggir jalan raya, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini menimbulkan pencemaran lingkungan, yang akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan.

PT Marimas Putera Kencana sebagai produsen yang memakai kemasan plastik menyadari betul bahwa kemasan produknya akan menghasilkan sampah plastik. Oleh karena itu PT Marimas Putera Kencana membuat suatu kegitatan yang bernama Marimas Ecobrick, dengan taglinenya "Marimas Ecobrick, Solusi Permasalahan Plastik"
marimas ecobrick
produk marimas, sumber facebook.com @marimas.id

Marimas Ecobrick merupakan  salah satu bentuk peran serta Marimas dalam melestarikan alam. Sebelum Marimas Ecobrick upaya yang dilakukan PT Marimas Putera Kencana dalam melestarikan lingkungan dengan Program Tukar Bungkus Kosong kepada Pedagang Marimas. Bungkus Kosong Marimas dikembalikan ke Pabrik dan dikelola melalui Bank-Bank Sampah Mitra Marimas menjadi Kreasi Daur Ulang

Program ini dimaksudkan untuk mengurangi sampah kemasan Marimas yang dibuang oleh pedagang. Seiring berjalannya waktu PT Marimas Putera Kencana menyadari bahwa perlu ada cara yang mudah, ringkas, tanpa biaya besar sehingga semua orang dapat terlibat dalam penyelesaian permasalahan plastik. Ditemukanlah solusinya yaitu melalui ecobrick.

Lalu PT Marimas Putera Kencana mengundang Russell Maier dan Ani Himawati untuk melakukan Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks. Russell Maier dan Ani Himawati adalah Founder Global Ecobricks Alliance (GEA). Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks dilakukan pada tanggal 14-15 Desember 2017. Hasil Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks mencetak 44 Trainer bersertifikat GEA.

Para trainer inilah yang tergabung kedalam program Marimas Ecobrick. Marimas Ecobrick adalah kelas pelatihan ecobricks yang diprakarsai oleh Marimas. Marimas Ecobrick dilaksanakan setiap Bulan pada Hari Sabtu di Minggu terakhir. Marimas Ecobrick dibuka untuk Umum secara GRATIS. Untuk mendaftar program Marimas Ecobrick melalui WhatsApp 081931943765, dengan cara ketik : ECOBRICKS # NAMA # INSTANSI # BULAN PELATIHAN
Fasilitas yang diberikan kepada peserta Marimas Ecobrick antara lain pelatihan ecobrick lengkap, minum dan makan siang, serta sertifikat
Waktu pelaksanaan Marimas Ecobrick Pukul : 08.30 – 16.30 WIB
Lokasi
pelaksanaan Marimas Ecobrick : Ruang Nanas Kantor Marimas, Jl Candi 1 Blok D-20, Kawasan Industri Candi Gatot Subroto, Semarang.
Hingga Mei 2018 total peserta Pelatihan Marimas Ecobricks sebanyak 1.204 orang, Komunitas atau Instansi yang terlibat antara lain :
1)   Purna Paskibraka Jawa Tengah
2)   Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Semarang
3)   MM UNDIP, STIP FARMING, UPGRIS, UIN, UNNES dan Universitas / Perguruan Tinggi lainnya
4)   Fatayat NU Banyubiru, Paroki Sambiroto, Paroki Bongsari dan Organisasi Keagamaan lainnya
5)   SLB M Surya Gemilang Limbangan, SMA N 5 Semarang, SMPN 12 Semarang dan sekolah lainnya
6)   Kecamatan Mijen Semarang dan Kecamatan Kartosuro Sukoharjo
7)   Kelurahan – Kelurahan di Kota Semarang
8)   BKM Ngesrep, berbagai Bank Sampah Kota Semarang, Sampah Muda, Earth Hour Semarang dan Komunitas / Instansi Lainnya
9)   dan lain sebagainya

Cara Melakukan Ecobrick

Dari pembahasan di atas berungkali disebut kata ecobrick, sebenarnya ecobrick itu apa? Ecobrick adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. Ecobrick dapat menjaga agar sampah plastik dan C02 tidak ke luar biosfer. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik di dunia.
Cara melakukannya :
Sediakan terlebih dahulu botol plastik, bahan isi, tongkat
Botol Plastik : Botol plastik bekas kemasan minuman yang memiliki ukuran sama.
Bahan Isi : Bahan yang tidak dapat terurai secara biologis yaitu segala jenis plastik,busa, pembungkus, dan kemasan plastik.
Tongkat : Tongkat bambu atau kayu untuk memadatkan isi botol.
Tahapannya :
·        Mengisi Botol : Isi botol plastik dengan bahan-bahan hingga penuh.
·        Padat : Padatkan isi botol dengan mendorong dengan tongkat bambu.
·  Satukan : Masing-masing botol dilekatkan dengan lem hingga menjadi susunan modul siap dimanfaatkan

Geliat Ecobrick Diberbagai Negara

Selain Indonesia negara lain juga sudah melakukan kegiatan ecobrick, mari kita lihat ecobrick diberbagai negara untuk melihat seberapa besar antusias masyarakat dunia terhadap ecobrick sekaligus mencari inspirasi bentuk apa yang akan dibuat dari ecobrick
1.   Indonesia
Di negara kita ini orang-orangnya cukup kreatif dalam membentuk ecobrick, ada yang membentuknya menjadi panggung, pot tanaman, tempat duduk, bahkan pelaminan
marimas ecobrick
Panggung dari ecobrick, sumber ecobricks.org

marimas ecobrick
Pot tanaman dari ecobrick, sumber ecobricks.org

marimas ecobrick
meja dan tempat duduk dari ecobrick, sumber kompasiana.com

marimas ecobrick
pelaminan dari ecobrick, sumber arinamabruroh.com


2.   Panama
Di Panama seorang pria bernama Robert Bezeau memiliki gagasan ambisius untuk membuat seluruh desa yang dibuat hanya dari ecobrick. Direncanakan akan ada 120 bangunan yang terbuat dari ecobrick
marimas ecobrick
desa dari ecobrick, sumber plasticbottlevillage.com

3. Guatemala
Di Guatemala organisasi amal Hug It Forward  membangun sekolah dari ecobrick
marimas ecobrick
sekolah dari ecobrick, sumber hugeitforward.com

4.   Bangladesh
Di Bangladesh Rashedul Alam dan Asma Khatun (pasangan suami istri) membangun rumah dari ecobrick.  Dibutuhkan 80.000 ecobrick untuk membangun rumah tersebut
marimas ecobrick
rumah dari ecobrick, sumber prothom-alo.com

5.   Nikaragua
Di Nikaragua seorang pria yang bernama Alvaro Molina (pemilik Hotel Hacienda Merida) menunjukkan cara unik kepeduliannya terhadap lingkungan. Dia mewajibkan stafnya untuk membawa dua ecobrick setiap gajian, disamping itu pengunjung bisa menukarkan satu ecobrick dengan kata sandi WIFI.
marimas ecobrick
alvaro molina, sumber vianica.com

6.   Afrika Selatan
Di Afrika Selatan seorang guru sekolah bernama Vusumzi Sidwell Mal, membuat pagar kebun dari ecobrick
marimas ecobrick
pagar kebun dari ecobrick, sumber falsebayecho.co.za

Mencegah lebih baik daripada mengobati

Apabila dicermati kegiatan ecobrick ini adalah kegiatan mengatasi tumpukan sampah plastik. Bila sampah plastik diumpamakan sebagai penyakit, maka ecobrick adalah tindakan pengobatan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama mencegah lebih baik daripada mengobati. Maksudnya perlu diupayakan juga tindakan pencegahan agar jumlah sampah plastik semakin sedikit, karena tindakan mengatasi tidak dibarengi dengan tindakan mencegah maka tindakan mengatasi akan kewalahan sendiri. Adapun yang bisa kita lakukan sebagai tindakan pencegahan dengan cara :
1.   Membawa tas belanja sendiri
Kegiatan belanja akrab dengan plastik, coba perhatikan ketika kamu atau orang lain berbelanja baik itu di supermarket, mini market, bahkan pasar sekalipun plastik selalu dijadikan wadahnya. Oleh karena itu dengan membawa tas belanjaan sendiri kita bisa mengurangi penggunaan wadah plastik. Memamg kalau belanjaannya sedikit upaya ini tidak begitu kentara, tapi jika belanjaannya banyak kadangkala 5 sampai 10 kantong plastik wadah yang kita terima. Agar upaya ini efektif sebelum berbelanja buatlah daftar belanjaan terlebih dahulu untuk mempersiapkan berapa besar atau berapa banyak tas belanjaan yang harus kita bawa
2.   Membawa wadah ketika membeli makanan dan minuman
Ketika kita membeli makanan dan minuman yang biasanya dibungkus dengan plastik, maka bawalah wadah sendiri agar kita tidak menerima wadah plastik dari si penjual. Misalnya ketika membeli es campur, membeli bakso dan lain-lain
Langkah sederhana ini bila dikombinasikan dengan ecobrick akan menjadi solusi yang apik dalam mengatasi permasalahan sampah plastik

Kesimpulan
Marimas Ecobrick salah satu kegiatan positif dalam mengatasi permasalahan sampah plastik, oleh karena itu kegiatan ini perlu kita dukung dengan cara :
1.   Bagi masyarakat yang berada di Semarang dan sekitarnya
Segera daftarkan diri kamu, lalu ajak juga keluarga, kerabat dan sahabat untuk mengikuti pelatihan ecobrick, selain gratis fasilitasnya pun cukup bagus. Belum lagi ilmunya yang bisa dimanfaatkan dalam menjaga lingkungan dan bumi kita.
2.   Bagi masyarakat yang diluar Semarang
Sembari menunggu Marimas Ecobrick hadir (harapannya agar Marimas Ecobrick bukan hanya di Semarang, tapi mencakup seluruh wilayah Indonesia) kita bisa mempelajari ecobrick melalui situsnya (www.ecobricks.org)
3.   Kegiatan ecobrick bisa juga kita kombinasikan dengan kegiatan pencegahan dengan cara membawa tas belanja ketika berbelanja dan membawa wadah sendiri ketika membeli makanan dan minuman
Lingkungan yang bersih dan sehat tanggung jawab kita bersama, mari kita tunjukkan rasa peduli kita terhadap lingkungan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEDIH

  Ia ceritakan kepada malam Sebuah kisah yang kelam Ketika hati menjadi ulam Mengenang cinta yang suram   Ia ceritakan kepada bint...