Banyak produsen yang menggunakan
kemasan plastik untuk produknya. Hal ini dikarenakan kemasan plastik memiliki
keunggulan diantaranya : desainnya yang menarik sehingga konsumen tergoda untuk
membelinya, mampu melindungi produk saat pengiriman, mampu mengawetkan produk,
memudahkan konsumen untuk membawanya, dan lain sebagainya
Namun dibalik keunggulannya
tersebut kemasan plastik memiliki kekurangan yaitu susah diurai. Hal inilah
yang membuat sampah plastik mudah kita temukan dimana-mana. Hampir semua tempat
ada sampah plastiknya, di pekarangan rumah, di halaman sekolah, di pinggir
jalan raya, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini menimbulkan pencemaran
lingkungan, yang akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan.
PT
Marimas Putera Kencana sebagai produsen yang
memakai kemasan plastik menyadari betul bahwa kemasan produknya akan
menghasilkan sampah plastik. Oleh karena itu PT
Marimas Putera Kencana membuat suatu kegitatan
yang bernama Marimas
Ecobrick, dengan taglinenya "Marimas Ecobrick, Solusi Permasalahan Plastik"
Marimas Ecobrick merupakan salah satu bentuk peran serta
Marimas dalam melestarikan alam.
Sebelum Marimas Ecobrick upaya yang
dilakukan PT Marimas Putera Kencana dalam melestarikan lingkungan dengan Program
Tukar Bungkus Kosong kepada Pedagang Marimas. Bungkus Kosong Marimas
dikembalikan ke Pabrik dan dikelola melalui Bank-Bank Sampah Mitra Marimas
menjadi Kreasi Daur Ulang
Program
ini dimaksudkan untuk mengurangi sampah kemasan Marimas yang dibuang oleh
pedagang. Seiring
berjalannya waktu PT Marimas Putera Kencana menyadari bahwa perlu ada
cara yang mudah, ringkas, tanpa biaya besar sehingga semua orang dapat terlibat
dalam penyelesaian permasalahan plastik.
Ditemukanlah solusinya yaitu melalui ecobrick.
Lalu PT Marimas Putera Kencana mengundang Russell Maier dan Ani
Himawati untuk melakukan Training
of Trainer (ToT) Pelatihan
Ecobricks. Russell
Maier dan Ani Himawati adalah Founder
Global Ecobricks Alliance (GEA). Training
of Trainer (ToT) Pelatihan
Ecobricks dilakukan pada tanggal 14-15
Desember 2017. Hasil Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks mencetak 44 Trainer
bersertifikat GEA.
Para trainer inilah yang tergabung kedalam program Marimas Ecobrick. Marimas Ecobrick adalah kelas pelatihan ecobricks yang diprakarsai
oleh Marimas. Marimas Ecobrick dilaksanakan
setiap Bulan pada Hari Sabtu di Minggu terakhir. Marimas Ecobrick dibuka
untuk Umum secara GRATIS. Untuk mendaftar program
Marimas Ecobrick melalui WhatsApp
081931943765, dengan cara ketik
: ECOBRICKS # NAMA # INSTANSI # BULAN PELATIHAN
Fasilitas yang diberikan kepada peserta Marimas Ecobrick antara lain pelatihan
ecobrick lengkap, minum
dan makan siang, serta sertifikat
Waktu pelaksanaan Marimas
Ecobrick Pukul : 08.30 – 16.30 WIB
Lokasi pelaksanaan Marimas Ecobrick : Ruang Nanas Kantor Marimas, Jl Candi 1 Blok D-20, Kawasan Industri Candi Gatot Subroto, Semarang.
Lokasi pelaksanaan Marimas Ecobrick : Ruang Nanas Kantor Marimas, Jl Candi 1 Blok D-20, Kawasan Industri Candi Gatot Subroto, Semarang.
Hingga
Mei 2018 total peserta Pelatihan Marimas
Ecobricks sebanyak 1.204 orang, Komunitas atau Instansi yang terlibat
antara lain :
1) Purna
Paskibraka Jawa Tengah
2) Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Semarang
3) MM
UNDIP, STIP FARMING, UPGRIS, UIN, UNNES dan Universitas / Perguruan Tinggi
lainnya
4) Fatayat
NU Banyubiru, Paroki Sambiroto, Paroki Bongsari dan Organisasi Keagamaan
lainnya
5) SLB
M Surya Gemilang Limbangan, SMA N 5 Semarang, SMPN 12 Semarang dan sekolah lainnya
6) Kecamatan
Mijen Semarang dan Kecamatan Kartosuro Sukoharjo
7) Kelurahan
– Kelurahan di Kota Semarang
8) BKM
Ngesrep, berbagai Bank Sampah Kota Semarang, Sampah Muda, Earth Hour Semarang
dan Komunitas / Instansi Lainnya
9) dan
lain sebagainya
Cara Melakukan Ecobrick
Dari pembahasan di atas berungkali disebut kata ecobrick,
sebenarnya ecobrick itu apa? Ecobrick adalah teknik
mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. Ecobrick dapat
menjaga agar sampah plastik dan C02 tidak ke
luar biosfer. Kegiatan
ini dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik di dunia.
Cara melakukannya :
Sediakan terlebih dahulu botol plastik, bahan isi,
tongkat
Botol Plastik : Botol plastik bekas
kemasan minuman yang memiliki ukuran sama.
Bahan
Isi : Bahan yang tidak dapat
terurai secara biologis yaitu segala jenis plastik,busa, pembungkus, dan
kemasan plastik.
Tongkat : Tongkat bambu atau kayu untuk memadatkan isi botol.
Tahapannya :
·
Mengisi Botol : Isi botol plastik dengan
bahan-bahan hingga penuh.
·
Padat : Padatkan isi botol dengan
mendorong dengan tongkat bambu.
· Satukan : Masing-masing botol
dilekatkan dengan lem hingga menjadi susunan modul siap dimanfaatkan
Geliat Ecobrick Diberbagai Negara
Selain Indonesia negara lain juga sudah melakukan
kegiatan ecobrick, mari kita lihat ecobrick diberbagai negara untuk melihat
seberapa besar antusias masyarakat dunia terhadap ecobrick sekaligus mencari
inspirasi bentuk apa yang akan dibuat dari ecobrick
1. Indonesia
Di negara kita ini orang-orangnya
cukup kreatif dalam membentuk ecobrick, ada yang membentuknya menjadi panggung,
pot tanaman, tempat duduk, bahkan pelaminan
2. Panama
Panggung dari ecobrick, sumber ecobricks.org |
Pot tanaman dari ecobrick, sumber ecobricks.org |
meja dan tempat duduk dari ecobrick, sumber kompasiana.com |
pelaminan dari ecobrick, sumber arinamabruroh.com |
2. Panama
Di Panama seorang pria bernama Robert
Bezeau memiliki gagasan ambisius untuk membuat seluruh desa yang dibuat hanya
dari ecobrick. Direncanakan akan ada 120 bangunan
yang terbuat dari ecobrick
desa dari ecobrick, sumber plasticbottlevillage.com |
3. Guatemala
Di Guatemala organisasi amal Hug
It Forward
membangun sekolah dari ecobrick
sekolah dari ecobrick, sumber hugeitforward.com |
4.
Bangladesh
Di Bangladesh Rashedul Alam dan
Asma Khatun (pasangan suami
istri) membangun rumah dari
ecobrick. Dibutuhkan 80.000
ecobrick untuk membangun rumah tersebut
rumah dari ecobrick, sumber prothom-alo.com |
5.
Nikaragua
Di Nikaragua seorang pria yang bernama Alvaro Molina
(pemilik Hotel Hacienda Merida) menunjukkan cara unik
kepeduliannya terhadap lingkungan. Dia mewajibkan stafnya untuk membawa dua
ecobrick setiap gajian, disamping itu pengunjung bisa menukarkan satu ecobrick dengan kata sandi WIFI.
alvaro molina, sumber vianica.com |
6.
Afrika
Selatan
Di Afrika Selatan seorang guru sekolah bernama Vusumzi
Sidwell Mal, membuat pagar kebun dari ecobrick
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Apabila dicermati kegiatan ecobrick ini adalah kegiatan
mengatasi tumpukan sampah plastik. Bila sampah plastik diumpamakan sebagai
penyakit, maka ecobrick adalah tindakan pengobatan. Sebagaimana yang kita
ketahui bersama mencegah lebih baik daripada mengobati. Maksudnya perlu
diupayakan juga tindakan pencegahan agar jumlah sampah plastik semakin sedikit,
karena tindakan mengatasi tidak dibarengi dengan tindakan mencegah maka
tindakan mengatasi akan kewalahan sendiri. Adapun yang bisa kita lakukan sebagai tindakan
pencegahan dengan cara :
1.
Membawa tas belanja sendiri
Kegiatan belanja akrab dengan
plastik, coba perhatikan ketika kamu atau orang lain berbelanja baik itu di
supermarket, mini market, bahkan pasar sekalipun plastik selalu dijadikan
wadahnya. Oleh karena itu dengan membawa tas belanjaan sendiri kita bisa
mengurangi penggunaan wadah plastik. Memamg kalau belanjaannya sedikit upaya
ini tidak begitu kentara, tapi jika belanjaannya banyak kadangkala 5 sampai 10
kantong plastik wadah yang kita terima. Agar upaya ini efektif sebelum
berbelanja buatlah daftar belanjaan terlebih dahulu untuk mempersiapkan berapa
besar atau berapa banyak tas belanjaan yang harus kita bawa
2.
Membawa wadah ketika membeli makanan dan minuman
Ketika kita membeli makanan dan
minuman yang biasanya dibungkus dengan plastik, maka bawalah wadah sendiri agar
kita tidak menerima wadah plastik dari si penjual. Misalnya ketika membeli es
campur, membeli bakso dan lain-lain
Langkah sederhana ini bila
dikombinasikan dengan ecobrick akan menjadi solusi yang apik dalam mengatasi
permasalahan sampah plastik
Kesimpulan
Marimas Ecobrick salah satu kegiatan positif dalam mengatasi permasalahan sampah plastik,
oleh karena itu kegiatan ini perlu kita dukung dengan cara :
1.
Bagi masyarakat yang berada di Semarang dan sekitarnya
Segera daftarkan diri kamu, lalu
ajak juga keluarga, kerabat dan sahabat untuk mengikuti pelatihan ecobrick,
selain gratis fasilitasnya pun cukup bagus. Belum lagi ilmunya yang bisa
dimanfaatkan dalam menjaga lingkungan dan bumi kita.
2.
Bagi masyarakat yang diluar Semarang
Sembari
menunggu Marimas Ecobrick hadir
(harapannya agar Marimas Ecobrick bukan hanya di Semarang, tapi mencakup
seluruh wilayah Indonesia) kita bisa mempelajari ecobrick melalui situsnya (www.ecobricks.org)
3. Kegiatan ecobrick bisa juga kita kombinasikan dengan
kegiatan pencegahan dengan cara membawa tas belanja ketika berbelanja dan
membawa wadah sendiri ketika membeli makanan dan minuman
Lingkungan yang bersih dan sehat
tanggung jawab kita bersama, mari kita tunjukkan rasa peduli kita terhadap
lingkungan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi
Sumber
:
Gambar Cover http://beapearchidesign.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar